Selasa, 03 Januari 2017

Fitsa Hats Novel pembahasan yang tidak seharusnya

           
Novel dan Ahok
 Novel Bamukmin dan Ahok
    ‘Fitsa Hats’ Frasa ini tidak pernah dikenal sebelumnya dalam bahasa manapun, namun sangat mirip dengan merek Pizza terkenal Pizza Huts.

Istilah Fitsa Hats mulai viral sejak pernyataan Gubernur DKI Jakarta Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (BTP) pada Selasa 03 Januari kemarin "Nama saksinya Novel Bamukmin. Dia kerja dari tahun 92 sampai 95 di Pizza Hut. Tapi mungkin karena dia malu kerja di Pizza Hut karena itu punya Amerika, dia sengaja menuliskan Fitsa Hats,". BTP menganggap bahwa  Novel Chaidir Bamukmin telah mengubah kata yang seharusnya Pizza Huts menjadi Fitsa Hats, karena malu.


Novel Chaidir Bamukmin adalah Sekjen Dewan Syuro FPI Jakarta, dia hadir sebagai saksi dari pelapor di acara persidangan kasus penistaan agama oleh BTP atau Ahok.

Namun yang menarik adalah, yang menulis BAP tersebut bukanlah  Novel, melainkan Pihak kepolisian saat memintai keterangan darinya. Sepertinya Ahok tidak memperhatikan hal ini. Makanya,  Novel berbalik mengejeknya “Hahaha, itulah kegoblokan Ahok semakin terbukti,” Ujar beliau pada Rabu 4/1.
BAP Habib Novel Bamukmin
BAP  Novel Bamukmin

Novel mengakui bahwa itu sebuah kesalahan, beliau menjelaskan bahwa nama perusahaan tempat bekerjanya dulu pada tahun 92 hingga 95 memang Pizza Huts bukan ‘Fitsa Huts’, tepatnya di wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat sebagai perbaikan mesin. "Pizza Hut Park Royal, daerah Farmasi, Bendungan Hilir. Samping RSAL. Saat itu saya kuliah sambil kerja. Saya bekerja sebagai maintenance mesin di kitchen. Karena saya STM mesin, jadi maintenance produksi. Mesin yang menunjang kerja di dapur dan juga kendaraan operasional," ujarnya.

Namun yang lebih menarik adalah, sikap beberapa netizen yang serempak langsung mencemooh Novel gara-gara hal ini, padahal yang menulis BAP tersebut adalah kepolisian, ini membuktikan bagaimana sebenarnya masyarakat Indonesia mudah terpancing dengan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dibahas, atau dapat menimbulkan perpecahan.
Novel Bamukmin
 Novel Bamukmin


Masyarakat Indonesia harus lebih selektif memilih berita, menelitinya dan merenungkan kembali berita tersebut sebelum membagikannya, sebab di zaman serba fitnah ini, masyarakat harus hati-hati jangan sampai menyebarkan fitnah


EmoticonEmoticon