Selasa, 28 Februari 2017

Membaca lebih baik dari pada 3 istri cantik?

Dua orang istri

Tidak dapat dipungkiri punya istri yang cantik nan indah serta rupawan adalah hal yang didambakan oleh kaum Adam, apalagi punya istri tiga atau lebih dengan mempunyai kecantikan yang sama-sama tak tertandingi keindahannya. Sungguh manisnya hidup bila menikmatinya.
Bagi ulama salafus-shalih, istri tiga dengan wajah yang sungguh tak tertandingi bukanlah hal yang begitu memikat baginya, tak jarang dari mereka lebih memilih untuk sesuatu yang lebih  penting baginya, yaitu ilmu untuk mendapatkan ilmu, salah satunya dengan membaca. Oleh karena itu tak salah jika para ulama terdahulu sudah mumpuni dalam menulis atau mengarang kitab disebabkan dengan banyaknya membaca.
Al-Khatib dalam bukunya al-Jamili Akhlaq ar-Rawi wa as-Samawi, mencantumkan satu riwayat Zubair bin Abu Bakar berkata, “Keponakanku telah berkata pada kami; pamanku adalah lelaki yang baik pada keluarganya, tidak mempermadukan istrinya, tidak pula membeli budak perempuan (untuk dinikahi) namun istrinya pernah mengeluh; sungguh buku-buku ini lebih berat bagiku dari pada tiga wanita yang dijadikan madu bagiku.” Lihatlah beliau, Zubair bin Abu Bakar seseorang ulama yang sangat baik terhadap keluarganya, sehingga tidak mempermadukan istrinya, tetapi dalam kebaikannya, si istrinya masih mengeluh saja dengan lebih berharap dimadu daripada dianggap angin berlalu baginya dengan terus-menerus membaca dan membaca kitab.
Poligami

Masih banyak  ulama-ulama yang hobi membaca lalu menulis dengan hasil tersebut terbuatlah sebuah karya momumental yang tak mati-mati ketenarannya dari masa ke masa.
Katakanlah, Imam Nawawi, beliau sangat hobi dengan membaca dan menulis, tidak heran dari kesenangannya membaca beliau berstatus jomblo hingga wafat, perfecto. Dari hasil jerih payahnya terciptalah kitab yang sangat populer yaitu kitab Majmu’, sebuah kitab yang menerangkan beberapa hukum fikih, dari zaman dulu hingga zaman melinium yang super canggih seperti sekarang ini. Kitab tersebut tetap eksis berada di urutan pertama kitab yang paling banyak digunakan referensi dalam forum musyawaroh.

Tidak heran, jika membaca dan menulis dilakukan dengan sangat tekun, maka kita seperti beliau. Yang tidak suka nafsu birahi dengan mengubahnya pada membaca dan menulis, sampai muncul sebuah perkataan; jangan bermimpi menjadi penulis handal, kalau tidak handal dalam membaca. Selamat membaca.


EmoticonEmoticon