Senin, 20 Februari 2017

Membangun Kesadaran Sosial Berbasis Iman

Iman dan amal shaleh adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Alquran pada umumnya menyebut kata iman bersamaan dengan kata amal saleh. Iman kepada Allah mendorong manusia untuk beribadah kepadanya sebagai wujud terima kasih seorang hamba pada Sang Pencipta, serta mendorong manusia untuk beramal dan berbuat baik kepada sesamanya. Poin yang kedua inilah biasa disebut amal sosial.

Keterpaduan antara iman dan amal saleh atau amal sosial menandakan bahwa iman tidak cukup dengan pengakuan saja, tetapi harus diwujudkan dengan amal perbuatan dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, manusia wajib menumbuhkan benih kesadaran sosial dalam hatinya. Keterpaduan tersebut ditemukan dalam beberapa ayat Alquran, di antaranya terdapat dalam surah al-Asyr yang artinya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling berwasiat dengan baik (hak) dan sabar. (QS: al-asyr: 1-3).
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa terdapat kaitan yang erat antara kesadaran iman dengan kesadaran sosial (amal saleh). Iman tanpa amal tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan, ibarat pohon yang tak berbuah. Sebaliknya demikian bahwa amal tanpa iman akan sia-sia.
Sebagaimana yang ditegaskan dalam Alquran tersebut bahwa manusia berada dalam kerugian kalau tidak beriman dan beramal saleh serta tidak diiringi dengan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Kesimpulannya, iman yang masih bersifat abstrak belum dikatakan sempurna bila tidak direalisasikan dalam bentuk amal nyata. Oleh karena itu, Alquran selalu menggandeng kata iman dengan amal saleh agar keduanya saling bersamaan dalam bentuk mengerjakan hal-hal kebaikan dan menasehati dalam kebaikan serta kesabaran.
Oleh: M. Fathul Bari


EmoticonEmoticon