Berpikir cerdas |
Oleh : Basori Aziz
Untuk seorang santri memang atau bahkan wajib mempunyai pemikiran dewasa.
Bagaimana tidak, seorang santri dituntut untuk berinteraksi dangan santri yang lain, guru,
teman dan masyarakat. Kedewasaan tidak bisa diukur dengan umum atau dengan badan
besar nan tegap, namun tingkat kedewasaan bisa diketahui dengan beberapa indikator
tingkat kedewasaan yang tinggi. Indikator tersebut ialah:
1) Mampu membangun hubungan dengan orang dewasa karena memang lingkungan
dan teman sangatlah berpengaruh terhadap kedewasaan. Contoh kecilnya seorang
berteman dengan anak kecil. Maka pasti orang itu akan terpangaruh dengan watak
dan sifat kekanak-kanakan.
Baca juga: Pengertian isi dan sejarah sumpah pemuda
2) Ikut berpartisipasi dengan orang dewasa dalam beberapa kegiatan, hal ini tidak
jauh beda dengan yang di atas.
3) Mampu menerima konsekuensi akibat kesalahan tanpa mengeluh. Tanpa mencari
kambing hitam. Maksudnya, tidak gampang menyalahkan orang lain sebagai
kambing hitam tapi melakukan instropeksi diri.
4) Mampu memilih suatu hal dan menentukan target sendiri tanpa bantuan orang lain
yang nantinya waktu tidak terbuang sia-sia karena sudah mempunyai target dan
tujuan hidup yang pasti.
5) Tidak menyia-nyiakan waktu. Al-Quran pun menyinggung betapa pentinya
waktu. Seperti yang termaktub dalam surah al-Ashr. Bahkan toh nantinya ada
waktu kosong bagi orang yang mempunyai pikiran dewasa akan mengisi dangan
hal positif karena tidak ingin menanyakan umur yang telah dianugerahkan Allah.
Kalau kita melihat orang yang sukses pasti dia tidak akan meluangkan waktu
kecuali mengisi dengan hal positif sekiranya tidak ada waktu senggang.
Berpikir cermat |
Tingkat dewasa yang sedang, indikatornya ialah:
1) Sikapnya belum bisa dipastikan antara alam dewasa atau alam anak-anak
masih gonjang ganjing.
2) Tidak teguh pendirian mudah dibawa angin kadang cita-cita yang sudah
tertancap dalam dirinya harus roboh karena tidak teguh pendirian.
3) Mudah mengurungkan niat untuk melakukan sesuatuyang sudah
direncanakan. Apalagi dalam situasi dan kondisi yang tidak mendukung atau
membuat hatinya tidak senang. Hal ini akan terkesan membuang-buang
waktu.
4) Pentingnya pemikiran dewasa sangat mendukung kesuksesan seorang karena
dituntut untuk pintar-pintar menggunakan waktu.
Baca Juga: Panduan pemula memahami nasionalisme santri
EmoticonEmoticon