Istilah Fitsa Hats mulai viral sejak pernyataan Gubernur DKI Jakarta Nonaktif
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) pada Selasa 03 Januari kemarin "Nama saksinya Novel Bamukmin. Dia kerja dari tahun 92 sampai 95 di Pizza Hut. Tapi mungkin
karena dia malu kerja di Pizza Hut karena itu punya Amerika, dia sengaja
menuliskan Fitsa Hats,". BTP menganggap bahwa Novel Chaidir Bamukmin
telah mengubah kata yang seharusnya Pizza Huts menjadi Fitsa Hats, karena malu.
Lihat Juga: Ghirah Islamiyah dan bela al-Quran 212
Novel Chaidir Bamukmin adalah Sekjen Dewan Syuro FPI Jakarta, dia hadir
sebagai saksi dari pelapor di acara persidangan kasus penistaan agama oleh BTP
atau Ahok.
Namun yang menarik adalah, yang menulis BAP tersebut bukanlah Novel,
melainkan Pihak kepolisian saat memintai keterangan darinya. Sepertinya Ahok
tidak memperhatikan hal ini. Makanya, Novel berbalik mengejeknya “Hahaha,
itulah kegoblokan Ahok semakin terbukti,” Ujar beliau pada Rabu 4/1.
BAP Novel Bamukmin |
Novel mengakui bahwa itu sebuah kesalahan, beliau menjelaskan bahwa
nama perusahaan tempat bekerjanya dulu pada tahun 92 hingga 95 memang Pizza
Huts bukan ‘Fitsa Huts’, tepatnya di wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat
sebagai perbaikan mesin. "Pizza Hut Park Royal, daerah Farmasi, Bendungan
Hilir. Samping RSAL. Saat itu saya kuliah sambil kerja. Saya bekerja sebagai
maintenance mesin di kitchen. Karena saya STM mesin, jadi maintenance produksi.
Mesin yang menunjang kerja di dapur dan juga kendaraan operasional,"
ujarnya.
Namun yang lebih menarik adalah, sikap beberapa netizen yang serempak
langsung mencemooh Novel gara-gara hal ini, padahal yang menulis BAP
tersebut adalah kepolisian, ini membuktikan bagaimana sebenarnya masyarakat
Indonesia mudah terpancing dengan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dibahas,
atau dapat menimbulkan perpecahan.
Novel Bamukmin |
Masyarakat Indonesia harus lebih selektif memilih berita, menelitinya dan
merenungkan kembali berita tersebut sebelum membagikannya, sebab di zaman serba
fitnah ini, masyarakat harus hati-hati jangan sampai menyebarkan fitnah
EmoticonEmoticon