Hikmah Rasulullah |
Diceritakan dari sahabat Zabir bahwa suatu ketika Rasulullah SAW pulang bersama bala tentaranya yang tampaknya sangat lelah dan mengalami ngantuk yang sangat berat, begitu pula Rasulullah, hingga mereka sampai di lembah Dzaturriqa’.
Lembah Dzaturriqa’ dipenuhi dengan pepohonan yang sangat lebat serta semak-semak berduri yang memungkinkan untuk dijadikan tempat peristrahatan sejenak. Para sahabat bergegas untuk mencari tempat peristirahatan untuk Rasulullah SAW di bawah pohon yang cukup rindang dan sayup.
Rasulullah pun menaruh pedangnya di atas pohon bergelantungan, lalu beliau tidur bersama para sahabatnya. Tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki musyrik menuju Rasulullah seraya mengambil pedang dan membangunkan beliau sembari menghunuskan pedang itu ke arah Rasulullah.
Orang itu berkata pada Rasulullah: ”Wahai Muhammad, sekarang apakah ada yang bisa menyelamatkanmu?” Rasulullah pun tersenyum seraya berkata, “Allah!” Tiba-tiba orang itu gemetar dan pedang pun jatuh dari genggamannya.
Rasulullah pun bergegas mengambil pedang itu dan membalik pertanyaan si musyrik tadi, “Wahai Rajul, apakah engkau tidak takut kepadaku?” Maka laki-laki itu menjawab dengan penuh ketakutan serta merayu Rasulullah, “Engkau adalah sebaik-baik manusia yang bisa menyelamatkanku”.
Setelah itu Rasulullah meyuruhnya untuk melafadkan syahadah dan bersaksi atas keutusan beliau. tapi laki-laki itu menolak sambil meminta maaf dan berjanji tidak akan mengganggu beliau lagi.
EmoticonEmoticon